Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Ini merupakan bagian pertama dari Jalan ke Madinah the series, kisah perjalanan admin SantriNabawi mulai tau UIM hingga tiba di UIM. Kisah ini di hadapan pembaca direspon 2;
Respon Pertama, dianggap tidak penting dan tidak perlu diceritakan. Dengan hujjah; buat apa Antum nyeritain kisah Antum, gak manfaat?! Mending nulis faidah pelajaran selama di UIM!!
Respon Kedua, dianggap penting. Buktinya banyak yang kontak admin tanya; Antum
dulu muqobalah kapan, dimana?? Soalnya apa aja? Berapa lama nunggu
pengumumannya? Setelah diterima, berapa lama hingga berangkat?
Inilah
beberapa hal yang luput dari pengetahuan Para Responden Pertama Yang
Mulia. Mereka tidak tahu, bahwa di luar sana banyak orang yang ingin
tahu apa saja perjalanan mahasiswa UIM sebelumnya dan banyak info yang mereka butuhkan. Dan setau
admin sih sebetulnya fungsi blog ketika awal dirilis adalah sebagai
pengganti buku catatan harian atau diary, bukan ceramah. Setelah tokoh Islam mulai tau internet, barulah dakwah ditulis di blog-blog dan website. Namun saya rasa tidak perlu mempermasalahkan yang menggunakan blog sesuai fungsi awalnya, yaitu diary! Toh nyatanya banyak orang yang mengambil maanfaat dari tulisan admin!
- - - - -
Sejak bersekolah di tingkat SMA, sebenarnya aku sudah berkeinginan untuk menuntut ilmu di luar negeri, khususnya menuntut ilmu Islam di Timur Tengah. Beberapa negara dan nama universitas pun sudah melekat dibenakku. Namun sayangnya saat itu aku belum menemukan link untuk bisa mewujudkan cita-cita itu.
Akhirnya setelah lulus dari Jurusan Bahasa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Palangka Raya aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. 2 keistimewaan yang mendorongku untuk memilih kampus ini adalah karena di UIN Malang ada Ma'hadnya (Pesantren) dan ada program khusus bahasa Arabnya.
Tiga
bulan sejak aku mulai berumah tangga, eh berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang, bulan Desember 2012 di siang hari, di lantai
teratas (jangan dikira tempat yang super indah, nyatanya tempat jemuran kok) Gedung
Asrama Ibnu Rusydi Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly UIN Maliki Malang, seperti
biasanya aku mengobrol dengan Ibuku melalui pesawat jet, eh pesawat telepon
maksdunya. Kok pesawat sih, emang telepon bisa terbang?? ane juga kagak tau ah,
sering denger orang ngomong gitu.. bye the way (ini apa lagi artinya??), ini
ceritanya mau dilanjutin ape kagak nih??
Yups
cerita kita lanjutkan saat Sang Pangeran lagi ngobrol sama Ratu. Bil, ini
ceritanya kok nyasar ke Pangeran dan Ratu? Eitss sabar dulu bro, ane jelasin ya..
Sang Pangeran itu ane, loe gak liat gue kan keren kayak pangeran?? (Buset.. PD banget nih orang..) Ratunya
otomatis Ibu ane.. | Terserah loe deh..
Jadi
di siang itu ane lupa, entah ane yang nelpon atau Ibu ane yang nelpon, pokok’e
joget.. eh salah lagi, pokoknya siang itu ane ngobrol sama Ibunda tercinta..
Bicarain apa sih?? Mau tau aja apa mau tau benget nih?? Kamu kepo deh..
Wkwkwk..
Siang
itu aku dan Ibu tentunya saling bertanya kabar, Ibuku bertanya tentang kabarku,
dan aku pun bertanya kabar Ibu, Ayah, dan keluargaku lainnya yang ada di Kota Palangka
Raya. Setelah beberapa lama mengobrol, Ibuku bilang bahwa anak dari teman
beliau ada yang kuliah di Madinah.
Saat
itu beliau memang tidak memberi info secara jelas tentang nama kampusnya apa
dan bagaimana cara pendaftarannya. Beberapa hari
kemudian, aku mulai mencoba untuk Searching di Google (tempat apa’an tuh??)
dengan keyword “beasiswa madinah” atau yang mirip-mirip itu lah, ane udah lupa
kejadiannya 3 tahun lalu sih..
Dari
hasil pencarian itu, ane akhirnya nemu calon istri yang cocok, eitss.. maksudnya nemu informasi tentang kampus yang di Madinah itu, namanya
Universitas Islam Madinah. Saat itu juga aku menemukan bagaimana cara
pendaftaran, syarat pendaftaran, tempat dan waktu muqobalah (ini bukan nama makanan
Arab lho) di tahun 2012.
Dari
situ aku mulai tau bahwa dia memang terbaik untukku… heeeh kok nulisnya nyasar
lagi sih??? Maklum lagi merindukan datangnya jodoh sehidup semati, Wkwkwkwk.. Dari
situ aku mulai tau bahwa muqobalah/tes lisan Universitas Islam Madinah (UIM) diadakan setiap tahun sekali.
Untuk tahun 2012 lalu muqobalah diadakan di 4 tempat, yaitu; (1) Pondok Pesantren
Darun Najah Jakarta, (2) Pondok Pesantren Daarussalaam Gontor Ponorogo, (3)
Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, dan (4) Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Setelah
mengetahui beberapa informasi itu, aku pun memberitahukan kepada Ibu tentang perasaanku
kepada gadis itu, ehem.. beasiswa kuliah di Madinah itu. Aku berharap semoga
saja kelak gadis itu menerima lamaranku… ????!!!! Semoga saja tahun depan (2013) muqobalahnya akan diadakan di UIN Malang lagi, agar aku nggak perlu
pergi jauh meninggalkan dirinya. Hah dirinya? Siapa? UIN Malang. Biar gak harus
izin kuliah berhari-hari untuk ikut tes lisan itu.
Bersambung ke Jalan ke Madinah 2 : Mengajukan Lamaran kepada Nurul.
{Madinah, 14 Rajab 1436 H / 03 Mei 2015 M}
Copyright
@ Ahmad Bilal Almagribi
Mahasiswa Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah
Mahasiswa Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Madinah
Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!
Allaahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala Aali Muhammad >>> Untuk mendapatkan informasi beasiswa terbaru, silakan ikuti media sosial kami berikut ini: Telegram, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Twitter, Youtube dan Facebook!
Jika dalam posting website SantriNabawi terdapat kesalahan, atau Anda ingin sekedar memberi kritik dan saran kepada admin, silakan kirim pesan saja ke fanspage SantriNabawi! Tidak perlu posting surat terbuka di website lain!!!
Dapatkan update info terbaru di WhatsApp dan Telegram Anda dengan Tips Jitu Agar Tak Ketinggalan Info Terbaru Website SantriNabawi.Com
Bagikan via WhatsApp
Maa syaa Allah akh, saya mau baca semua cerita antum buat motivasi saya biar keterima di UIM. Saya sudah muqabalah tahun 2016, mohon doanya bisa diterima tahun ini:)
ReplyDeleteSemoga Allah mudahkan urusan Anda.. Aamiin..
DeleteBaarakallaahu fiik..
Assalammualaikum Warahmatullahiwabarakatu.
ReplyDeleteSaya akhwat, sekarang setingkat kelas 2 SMU di sebuah Pondok. Bercita-cita Insya Allah kuliah S1 jurusan Kedokteran Islam di Timur Tengah. Mohon saran dan infonya:
1. Di Universitas mana saja yang bisa untuk saya mendaftar? dan apa saja persyaratan serta persiapan yang harus saya lakukan sejak sekarang.
2. Sebetulnya saya berkeinginan sekali sekolah di Madinah, saya dengar di Universitas Madinah akhwat harus ada mahramnya. Apakah sepupu laki-laki (anaknya kakak kandung Ibu) bisa menjadi mahram dalam hal ini?
Terimakasih atas perhatian dan informasinya, doakan saya mendapat yang terbaik, jazakumullah khairan.
Wa'alaikumussalaam Wr.Wb..
Delete1. Di Arab Saudi jurusan kesehatan khusus penduduk lokal. Untuk di negara lain di Timur Tengah saya kurang tau.
2. Sepupu bukan mahrom.
Semoga Allah berikan ketentuan terbaik-Nya bagi dunia dan akhirat Anda.. Aamiin..
Assalamualaikum ustad,ana mau tanya klo surat rekomendasi dari MUI sudah berbahasa arab, apa harus ditarjim kembali?, mohon penjelasannya ustad Jazakallah khairan
ReplyDeleteAssalamualaikum ustad,ana mau tanya klo surat rekomendasi dari MUI sudah berbahasa arab, apa harus ditarjim kembali?, mohon penjelasannya ustad Jazakallah khairan
DeleteReplyDelete
Masyaallah kak, super duper ngakak bacanya ... smngt nulisnya yah
ReplyDelete